Laman

Thursday, June 25, 2015

Puasa Dan Daya Linuwih


 

Puasa untuk tujuan kanuragan biasa disebut lelaku batin atau olah rohani.   
Dalam bahasa yang lebih nyantri disebut riadloh. Fungsinya sebagai perjuangan dan penyucian.

Puasa kanuragan bermakna perjuangan, karena dengan berpuasa atau melaparkan diri atau memutuskan kebiasaan sehari-hari merupakan perjuangan yang akan menghasilkan suatu kepercayaan dan keyakinan.
Kaidah kanuragan adalah kepercayaan, dari kepercayaan akan menimbulkan keyakinan, dari keyakinan akan menimbulkan kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang dan kekuatan inilah yang disebut dengan daya linuwih.

Sementara makna puasa dari segi penyucian adalah dengan melaparkan diri, yang hal ini menimbulkan seseorang memiliki kemampuan menyatukan kehendak (khusu').
Disamping itu "melaparkan diri" adalah "menyucikan organ-organ spiritual manusia", sehingga seseorang mampu menemukan bakatnya dalam olah spiritual. Jiwa yang terlatih akan menumbuhkan kekuatan batin yang eksistensinya bersifat supra. 

Uniknya, membahas masalah ini merupakan perkara yang pelik, karena umumnya manusia hanya mampu merasakan tanpa mampu menjabarkan apa lagi mengimplementasikan dan mengaplikasikan.

Wujud dari kekuatan batin ini bisa kita lihat, misalnya ada seseorang yang secara fisik amat lemah, tetapi ia memiliki daya yang mampu mempengaruhi orang-orang di sekitarnya, baik dengan bahasa lisannya, tulisan-tulisannya, sorot matanya dan gerak tubuhnya. Kata yang diucapkan dituruti, tulisan yang ia paparkan mampu mendobrak alam pikir dan nurani pembacanya. Orang-orang yang secara fisik lebih kuat dari dia ternyata "tunduk" padanya.
Sebenarnya, jika ada yang nekat mendorongnya maka ia akan terjatuh, karena secara fisik tubuhnya kurus dan lemah, tetapi anehnya tak seorangpun ada yang berani melakukannya. Hal itu membuktikan bahwa (secara logika) di dalam tubuh itu pasti ada kekuatan yang sangat dahsyat dan misterius yang tersimpan, yaitu "kekuatan batin".

Tetapi, apakah hubungan antara kekuatan batin dengan kekuatan fisik seseorang seperti bergeraknya tangan kakek tua yang mampu menggempur balok cor atau kulit anak muda yang tidak terluka oleh senjata ? 
Ya, karena bergeraknya fisik juga diawali dari bergeraknya batin, maka akan menghasilkan kekuatan yang super, kekuatan yang supranatural sebagai daya linuwih.