Laman

Merpati Putih



Login Module PPS Betako Merpati Putih
Blog ini sebenarnya fokus untuk Media Pembelajaran mata pelajaran yang saya ampu, yaitu bahasa Jawa dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (perhatikan laman di atas, ada Mapel bhs. Jawa dan Mapel TIK).
Laman mata pelajaran bhs. Jawa dan laman mata pelajaran TIK, kedua-duanya saya lengkapi dengan administrasi perangkat pembelajaran, mulai dari silabus hingga soal-soal latihan.
Materi dan buku sumber pembelajaran juga saya sediakan di blog ini. Semuanya ada pada blog saya ini.

Mengapa ada laman dua mata pelajaran?
Karena saya berpijak pada efisiensi, supaya saya dalam memberikan pembelajaran kelas virtual ini tidak berganti-ganti blog dan supaya para siswa segera dapat memahami sistem pembelajaran virtual yang sedang diikuti.
Selain itu supaya saya dalam mengajar dan siswa-siswi tidak banyak mengakses blog ketika mengerjakan tugas atau ulangan secara online. Hal ini mengingat lokasi sekolah tempat saya mengajar, yaitu SMP Negeri 3 Purwantoro berada di daerah pegunungan. Kita semua tahu bahwa lokasi pegunungan, jaringan internet dapat dikatakan tidak menentu (akses internet menggunakan modem).
Membuka banyak TAB pada mesin pencari dalam mengakses blog dan template blog yang berwarna-warni akan sangat mengganggu pada saat mengakses (membuka) blog. Oleh karena itu template blog yang saya gunakan adalah warna dasar putih, supaya blog ini ringan diakses oleh siswa-siswa mengingat banyak siswa yang mengakses menggunakan modem.

Laman Merpati Putih.
Selain itu blog ini saya beri laman Pencak Silat (laman paling kanan) yang di dalamnya berisi Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong "Merpati Putih".
Tidak ada niatan lain, kecuali mendukung terhadap mata pelajaran yang saya ampu, terutama bahasa Jawa. Melalui mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini kita semua sangat berharap, para siswa mampu dan bisa bertutur kata, berperilaku sesuai harapan kita semua.
Bukankah demikian pak guru, bu guru dan semuanya? (Jawabnya pasti :"Iya")

Pencak silat Merpati Putih ini merupakan wahana pendukung utama untuk mata pelajaran bahasa Jawa. Karena di dalam pendidikan dan latihan Merpati Putih selalu ditanamkan nilai-nilai moral, tata krama, sopan santun, nilai-nilai kearifan, karakter dan budi pekerti, selain (sudah pasti) diajarkan dan dilatih tentang gerak dan tata beladiri pencak silat serta teknik pernapasan. Karena Merpati Putih adalah pencak silat murni pernapasan.



Kita sebagai orang tua pasti sangat berharap, anak-anak dan para siswa, selain pintar juga mempunyai karakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, baik nilai-nilai luhur lokal (orang banyak menyebut dengan kearifan lokal) maupun nilai-nilai luhur nasional (kearifan nasional).

Dalam dunia pendidikan yang berjalan di Jawa, khususnya Jawa Tengah bahasa Jawa dan Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong "Merpati Putih" adalah dua sisi yang harus saling melengkapi. Harus! Karena baik bahasa Jawa maupun Merpati Putih sama-sama menitikberatkan pada perilaku berkarakter dan karakter ini sama-sama berlandaskan dan berorientasi pada nilai-nilai kearifan lokal Jawa Tengah.

Kita semua mengakui bahasa Jawa itu identik dengan orang Jawa (=Jawa Tengah dan Jawa Timur), karena di Jawa Tengah ada sejarah kejayaan Kerajaan Mataram Islam yang sekarang menjadi Ngayogjakarta Hadiningrat dan Surakarta Hadiningrat. 
Kedua kerajaan tersebut sebagai pusat budaya, pusat kearifan lokal dan pusat nilai-nilai luhur bangsa ini, khususnya di Jawa (baca Jawa Tengah).

Sejarah juga mencatat bahwa Kerajaan Mataram Islam merupakan tempat lahirnya Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong "Merpati Putih".
Karena Merpati Putih ini awalnya adalah beladiri milik kerajaan Mataram Islam, dan sudah barang tentu (saat itu) hanya orang-orang dalam dan kerabat keraton yang boleh mempelajari dan belajar pencak silat Merpati Putih. Dengan kata lain Merpati Putih adalah milik para leluhur dan pendahulu masyarakat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta.

Seiring perkembangan waktu dan keadaan, dimana para generasi bangsa ini sudah terkontaminasi oleh pengaruh-pengaruh yang merusak moral, mental, perilaku, karakter dan budi pekerti, maka para abdi dan kerabat keraton memberanikan untuk mengambil keputusan yang sangat bijaksana.

Kemudian, karena banyak pertimbangan, terutama untuk menangkal dan mengantisipasi pengaruh-pengaruh yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, akhirnya Merpati Putih diijinkan (saat itu) untuk dikembangkan di luar tembok keraton (Kerajaan). Hingga sekarang.

Padahal, jaman sekarang pengaruh-pengaruh yang dapat merusak karakter dan budi pekerti generasi bangsa Indonesia semakin banyak, kompleks dan dinamis.
Melihat realita seperti ini, bagaimana mindset Anda?
Dengan adanya niat awal yang sangat baik dari para pendahulu yaitu mengantisipasi pengaruh-pengaruh yang dapat merusak karakter dan budi pekerti generasi bangsa maka PPS betako Merpati Putih harus semakin dikembangkan, diwariskan dan dilestarikan kepada generasi bangsa oleh siapapun yang merasa sebagai orang Indonesia, terutama orang-orang yang merasa dirinya sebagai orang Jawa Tengah.

Kalau Menteri Pendidikan Nasional Anies Baswedan pada beberapa waktu yang lalu mencanangkan program "Penumbuhan Budi Pekerti" di kalangan para siswa, para pelajar hingga para mahasiswa, PPS Betako Merpati Putih sudah sejak awal (baca sejak dulu) memberikan pendidikan dan latihan tentang budi pekerti dan perilaku berkarakter kepada para anggotanya di semua lapisan umur.

Sehingga Jajaran PPS Betako Merpati Putih dimanapun berada, akan selalu siap apabila dijadikan pioneer oleh Kementerian Pendidikan Nasional untuk mendukung, melaksanakan atau bahkan mitra pemerintah dalam melaksanakan "Penumbuhan Budi Pekerti" para generasi bangsa, melalui program "Membangun Karakter Dan Budi Pekerti Berbasis Pencak Silat (Merpati Putih)". Amin, amin ya Robbal'alamin.
(He he... Siapa tahu tulisan saya ini dibaca Pak Menteri Pendidikan Nasional. Assalamu'alaikum Bapak Menteri). Bolehkan bermimpi? (Jawabnya pasti : "Boleeeehhhh"). Siapa tahu menjadi kenyataan. Alhamdulillah.


Tapi sayang, masih banyak orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan yang menilai PPS Betako Merpati Putih dengan asumsinya sendiri, yang sudah barang tentu asumsi mereka adalah asumsi yang negatif. Padahal asumsi mereka jelas-jelas salah.

Kata orang bijak, pengalaman adalah guru yang terbaik dan nyata. Semoga pengalaman pahit yang saya alami (di era 1993 - 2002) tidak akan terulang, yaitu ketika kami mengawali mengembangkan dan mengabdikan diri melalui kegiatan pencak silat Merpati Putih di Kabupaten Wonogiri (padahal, jelas-jelas mereka adalah orang Jawa Tengah), diam-diam tidak suka dengan kehadiran Merpati Putih di Kabupaten Wonogiri (1993). Ketika di depan saya mereka tidak bicara apa-apa, begitu jauh dari saya mereka banyak ulah. Segala macam cara mereka halalkan. Mulai dengan membuat isu tidak benar, melarang mengikuti kegiatan Merpati Putih dengan menemui orang tua siswa, door to door, menantang berkelahi anggota Merpati Putih Wonogiri (tetapi tidak dilayani. Saksi hidup sampai sekarang masih ada), hingga akhirnya membuat fitnah yang sangat kejam dan sadis, yaitu orang Merpati Putih Wonogiri dilaporkan ke kantor polisi dengan tuduhan melakukan "perampokan". Ini adalah "pembunuhan karakter". Demi Alloh, ini adalah fitnah.
(Mereka yang pernah mendiskreditkan pelaku, pelestari PPS Betako Merpati Putih di Wonogiri sudah menjadi catatan tersendiri. Catatan demi catatan telah digenggam oleh para senior PPS Betako Merpati Putih Cabang Wonogiri).
Tuhan Maha Adil, orang-orang Merpati Putih selamat, karena orang Merpati Putih Wonogiri tidak pernah melakukan perampokan. Pengadilan yang hakiki adalah pengadilan Tuhan.
Itulah salah satu diktum yang diajarkan dalam PPS Betako Merpati Putih.

Semoga pengalaman ini tidak akan pernah dialami dan dirasakan oleh generasi-generasi penerus yang mau, mampu dan ikhlas mengabdikan dirinya untuk negeri tercinta Indonesia dan untuk perguruan tercinta PPS Betako Merpati Putih. Salam damai saudara-saudaraku. Sukses.
"Tegarlah Merpati Putih". Tegarlah Para Pengabdi Negeri. Tegarlah Para Generasi Merpati Putih. Tuhan pasti selalu bersama kita. Amin.

Tegarlah Merpati Putih


Semoga para pendidik, para pejabat maupun orang-orang yang menggeluti dunia pendidikan dimana saja, terutama di Jawa Tengah mau dan mampu mengubah maindsetnya. 
Kita harus memandang Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong "Merpati Putih" ini dengan "DUA MATA".

Di Jawa Tengah Bahasa Jawa dan PPS Betako Merpati Putih adalah SAUDARA KANDUNG, tidak boleh dipisahkan.
Selamat mengabdi untuk negeri ini.

Kami ucapkan "Terima Kasih" kepada semua pihak yang telah membantu perkembangan Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong "Merpati Putih" dimanapun berada, utamanya di Jawa Tengah dan lebih utama di Kabupaten Wonogiri. Semoga segala amal baik Saudara diberi imbalan yang berlipat oleh Alloh SWT. Amin.

(Apakah masih tetap berpandangan sebelah mata atau bahkan menutup mata? Terlalu !)



PPS Betako Merpati Putih Mulai Berkembang Di Kab. Wonogiri  





              Pematahan Dengan Ujung Jari                                  |  Pematahan Dengan Jari


Video Lain Klik Di Sini | Video Lain Klik Di Sini