Teks Pidato Mayor
Jenderal Soeharto
Saat Pengangkatan
Jenazah Korban Kebiadaban G 30 S/PKI Di Lubang Buaya
Mayor Jenderal Soeharto memberikan Pidato
saat pengangkatan Jenazah Korban G 30 S/PKI
“Pada hari ini tanggal 4 Oktober 1965.
Kita bersama-sama dengan mata kepala masing-masing
telah menyaksiken suatu pembongkaran dari pada penanaman jenazah para jenderal
kita, ada anem jenderal dengan satu perwira pertama dalam suatu lubang sumur
lama.
Sebagaimana saudara-saudara telah maklum bahwa jenderal-jenderal kita dan perwira pertama kita ini telah menjadi korban dari pada tindakan-tindakan yang biadab dari petualang-petualang yang dinamakan Gerakan 30 September.
Sebagaimana saudara-saudara telah maklum bahwa jenderal-jenderal kita dan perwira pertama kita ini telah menjadi korban dari pada tindakan-tindakan yang biadab dari petualang-petualang yang dinamakan Gerakan 30 September.
Kalau kita melihat tempat ini adalah di Lubang
Buaya. Daerah Lubang Buaya adalah termasuk dari daerah lapangan Halim. Dan
kalau saudara-saudara melihat pula, fakta bahwa deket pada sumur ini telah
menjadi pusat dari pada latihan sukwan dan sukwati yang dilakukan atau
dilaksanakan oleh angkatan udara. Mereka melatih para anggota-anggota dari pemuda
rakyat dan gerwani.
Suatu fakta, mungkin mereka
itu latihan dalam rangka pertahanan di pangkalan. Akan etapi fakta menurut anggota gerwani yang dilatih di sini yang sekarang tertangkep
di Cirebon adalah orang dari Jawa Tengah, jauh
dari pada daerah tersebut.
Jadi kalau menurut fakta-fakta ini mungkin apa yang
diamanatkan oleh Bapak Presiden, Panglima Besar Revolusi yang sangat kita cintai
bersama ini, bahwa
angkatan udara tidak terlibet di dalam persoalan ini, mungkin ada benarnya, akan
tetapi tidak mungkin tidak ada hubungan dengan peristiwa ini dari pada
oknum-oknum dari pada anggota angkatan udara.
Oleh sebab itu saya sebagai warga dari pada anggota angkatan darat mengetok jiwa, perasaan dari pada patriot angkatan udara bilamana
benar-benar ada oknum-oknum yang terlibet dengan pembunuhan yang kejam dari
pada para jenderal kita yang tidak berdosa ini.
Saya mengharepken agar supaya para patriot anggota
angkatan udara membersihkan juga dari pada anggota-anggota angkatan udara yang terlibet
dalam petualangan ini.
Saya sangat berterima kasih bahwa akhirnya Tuhan
memberikan petunjuk yang terang, jelas pada kita sekalian bahwa setiap tindakan
yang tidak jujur, setiap tindakan yang tidak baik pasti akan terbongkar dan
saya berterima kasih pada satuan-satuan, khususnya dari resimen Parako dan juga
anggota-anggota dari KKO dan satuan-satuan lainnya serta rakyat yang telah
membantu menemukan bukti ini dan turut serta mengangkat jenazah ini sehingga
jumlah dari pada kurban, seluruhnya dapat kita ketemuken.
Sekianlah yang perlu saya jelasken kepada
saudara-saudara sekalian.
Semoga dr tragedi G 30 S/PKI ini,kita semua terutama generasi milenial bs mengambil ibrah, smg tdk akan pernah terulang lg di negeri kita tercinta ini, smg kita semua mnjd Generasi Pemenang dr propaganda ideologi yg bertentangan dgn nilai2 agama dan nilai2 kemanusiaan.
ReplyDelete