
Penjelasan singkat tentang Covid-19
oleh Prof. Dr. AG. H. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A.
(Percakapan via video call
antara Nana Shihab dan Abi Shihab)
Nana : “Assalamu’alaikum abiku”.
Abi : “Wa’alaikum salam”.
Nana : "Kita siap-siap jarak jauh ya? Nana kan
lagi di rumah aja. E, Nana mau tanya abi soal Corona. Sebagian kalangan
menyebarkan informasi dan bilang virus corona ini tentara Allah yang sengaja
diturunkan untuk menghukum manusia. Gimana Abiku?"
Abi Shihab menjawab : “Yah, Nana, memang terlalu banyak nih, apa
namanya, berita, tulisan dan sebagainya yang simpang siur, ada yang tidak
bertanggung jawab dan ada juga yang memang ada kebenarannya.
Dalam konteks ee menanggapi bencana
corona ini Abi tidak sependapat dengan mereka yang berkata ini adalah siksa
Allah. Karena ini melanda dunia mengenai orang-orang baik dan orang-orang yang
tidak berdosa. Apakah mereka itu disiksa juga. Abi lebih senang untuk
menyatakan bahwa ini adalah “bencana”
yang merupakan ujian dan peringatan dari Allah untuk umat manusia yang dewasa
ini seringkali angkuh dan merasa diri mampu melakukan segala sesuatu".
Memang, di dalam Al Qur’an suratul
Anfal Allah berfirman : Wattaqụ fitnatal lā tuṣībannallażīna ẓalamụ mingkum khāṣṣah
Hati-hatilah datangnya suatu bencana,
ujian yang bisa menimpa bukan hanya orang-orang yang durhaka dan berbuat zalim
diantara kamu. Jadi ini bencana berupa ujian.
Memang kita juga harus eeee sadar
orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang dekat kepada Allah yang wafat
karena bencana ini, itu akan mendapat nikmat dan ganjaran dari Allah SWT. Di
dalam hadist Nabi menyatakan bahwa “mereka yang wafat karena tha’un, suatu
penyakit yang mewabah pada masa Nabi atau sahabat-sahabat Nabi. Mereka yang
wafat itu dinilai sebagai sahid. Tentu saja sahidnya tidak sama dengan mereka
yang gugur dalam peperangan membela kebenaran. Tapi sahidnya ini dinamai sahidul akhirah. Jadi mereka tetap
dimandikan, dishalatkan, dikafankan.
Berbeda dengan yang gugur di jalan Allah, tidak dikafankan, tidak dimandikan
dan seterusnya. Tetapi ganjaran yang diperolehnya dari Allah karena kematiannya
akibat virus ini, itu serupa dengan
ganjaran orang-orang yang meninggal di medan perang.
Yah, selanjutnya kita bisa berkata
begini, bahwa virus-virus itu sebenarnya dapat juga dinamai sebagai syetan-syetan.
Karena itu Abi juga tidak sependapat dengan mereka yang menamai virus-virus itu
sebagai tentara-tentara Allah.
Di dalam Al Qur’an dan di dalam
hadist-hadist Nabi kita menemukan bahwa penyakit diakibatkan oleh syetan.
Mari kita baca ayat Al Qur’an yang
berceritera tentang Nabi Ayub yang menyatakan “Syetan telah menimpa aku dengan penyakit yang melelahkan dan menyiksa”.
Dia namai penyakit itu disebabkan oleh
syetan atau dengan kata lain virus-virus.
Nabi juga mengisyaratkan bahwa
virus-virus tha’un itu adalah ulah syetan, ulah jin dan kita ketahui bahwa jin
adalah sesuatu yang tersembunyi, salah satu diantaranya adalah virus-virus itu.
Demikian banyak ulama mengartikan makna
jin. Dan karena itu kalau dia syetan kita harus musuhi, kita harus hindari dan
kita harus perangi.
Benarkah Corona Tentara Allah- Percakapan Via Telpon Najwa Shihab Dengan Quraish Shihab
Sumber : Channel You Tube Najwa Shihab
No comments:
Post a Comment