Laman

Showing posts with label Kucing. Show all posts
Showing posts with label Kucing. Show all posts

Thursday, November 7, 2019

Mereka Menyebutnya "Malaikat" bagi Kucing Liar.




Wanita (ibu) sedang memberi makan kucing

Mereka menyebutnya “Malaikat” pemberi makan kucing jalanan (kucing liar).
Tidak ada yang menyuruh atau memerintahkan kepada ibu ini agar memberi makan kepada kucing-kucing liar. Semua karena niat dan kemauannya sendiri dan tak ada yang bisa melarangnya. Dengan dibantu anak laki-lakinya (17 tahun) ibu ini memberi makan pada kucing-kucing liar di banyak tempat.

Setiap hari, pagi pukul 04.30 WIB dan sore pukul 15.30 WIB berangkat dari rumahnya untuk memberi makan kucing-kucing liar di banyak tempat. 
Tiap akan berangkat, yang disiapkan dari rumah adalah nasi (kurang lebih 2 kg beras). Pagi sekitar 2 kg, sore juga sekitar 2 kg, dengan lauk ikan tongkol atau ikan bandeng goreng atau nila goreng ataupun ayam goreng yang diiris kecil-kecil yang jumlahnya cukup banyak dan juga 2 botol aqua besar air putih untuk minum kucing-kucing liar ditambah better makanan jadi untuk kucing.

Diantara lokasinya di sekitaran Jalan Ir. H. Juanda Ponorogo, jalan Singodimejo (jalan Baru Ponorogo), jalan Pacar Ponorogo, jalan Ki Ageng Kutu Ponorogo, sekitaran Pasar Siman, jalan Teratai Ponorogo bagian Timur (Siman), Lingkungan Sewatu Siman, Ponorogo, sekitaran belakang PCC Ponorogo (wilayah Mayak dan Bangunsari).
Jumlah tempat berkumpulnya kucing-kucing jalanan (liar) yang diberi makan ini pernah dihitung dan mencapai 35 pos. Alah maaaaaakkkkk ....

Ibu ini memberi makan kucing-kucing ini sudah sekitaran 9 (sembilan) tahun, belum pernah berhenti atau libur sekalipun, tiap pagi dan sore hari. Dengan penuh keikhlasan dan rasa kasih sayang kepada kucing-kucing liar, ibu ini memberi makan, tanpa ada pamrih apapun, kecuali berharap pahala dari Allah SWT. Subhanallah.

Selain memberi makan pada kucing-kucing liar, jika di jalan menemukan kucing yang terluka, sakit atau mengalami cedera, oleh ibu ini kucing tersebut dibawa pulang untuk diobati.

Ketika ada kucing yang terluka atau cedera dibawa pulang, di rumah sudah ada orang yang merawat dan mengobatinya dengan sabar, telaten dan penuh kasih sayang yaitu suaminya. 


Kucing yang sakit diantaranya dapat dilihat di video di bawah ini.
Kucing ini matanya sakit sejak umur satu bulan. Hingga akhirnya kedua mata kucing ini copot, tetapi kucing ini masih hidup hingga sekarang. Sangat lincah.


Para pembaca yang budiman, janganlah membuang kucing atau memisahkan anak-anak kucing dari induknya apa lagi menyiksa kucing hingga terluka parah atau bahkan mati. Ketahuilah bahwa kucing-kucing itu juga makhluk Allah yang perlu disayangi.

Jika dalam diri ada kasih sayang kepada sesama makhluk maka makhluk yang lainpun akan sayang kepada diri kita. Amin. 
Tetapi jika seseorang melakukan penyiksaan terhadap makhluk Allah maka Allah akan membalas terhadap perlakuan tersebut. 

Ingat, semua yang dilakukan manusia kepada siapapun, termasuk kepada kucing pasti kembali pada diri pelakunya.

Tebarkan kasih sayang kepada sesama makhluk Allah.

Kucing di video di bawah ini terkena virus distemper sehingga menjadi kejang-kejang. Tetapi sekarang sudah sembuh dan hidup dengan sehat.


Poto-poto ini diambil dari postingan Muh Giofandy Furqon di Group Facebook “Info Cegatan Wilayah Ponorogo” pada tanggal 17 Oktober 2019.



Setelah poto-poto ini diposting di Group FB “Info Cegatan Wilayah Ponorogo”  jumlah Likenya tembus 4,1 ribu dengan 308 komentar. Luar biasa.

Terima kasih yang sudah memberikan like atau apresiasinya, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan dimudahkan segala urusan. Amin.




Video ini adalah kucing yang KEDUA KAKINYA PATAH terlindas mobil.

Sunday, September 1, 2019

Bercanda Dengan Anak Kucing yang Buta



Wednesday, April 10, 2019

Penghasilan You Tube-ku (Sebagian) Saya Sedekahkan Untuk Kucing-kucing Liar

 

Hampir 10 tahun keluarga saya selalu memperhatikan kucing-kucing liar yang ada di mana-mana. Jika menemukan kucing yang bermasalah dan masih hidup, selalu dibawa pulang, untuk diobati. Jika ada yang cedera juga dibawa pulang untuk diobati. Apabila tidak mampu mengobati, dibawa ke dokter agar diobati, meskipun harus dengan biaya yang relatif banyak.

Keluarga saya ada yang memberi makan kucing-kucing liar yang berada di jalanan. Entah kucing-kucing tersebut jumlahnya berapa, kami sudah tidak bisa menghitung. Pernah ada hingga 35 pos tempat berkumpulnya kucing-kucing yang diberi makan. Jika masing-masing pos ada 5 kucing, berarti ada 165 ekor kucing yang harus diberi makan setiap hari, pagi dan sore. Pagi jam 05.00 – 06.30, sore jam 16.00 -  17.30.

Untuk memberi makanan kucing-kucing liar yang berada di jalanan dibutuhkan beras sekitar 3-4 kg, ikan tongkol seharga Rp. 50 ribu setiap hari. Beras dan ikan tongkol tersebut hanya untuk kucing-kucing liar yang ada di jalanan. Belum termasuk kucing-kucing yang ada di rumah, baik kucing dewasa maupun anak-anak kucing yang ditemukan di tempat-tempat pembuangan sampah.

Untuk mencukupi kebutuhan kucing-kucing tersebut, alhamdulillah, ternyata Allah Maha Pemurah. Karena selalu ada rejeki datang untuk keluarga dan kucing-kucing tersebut. Diantaranya adalah penghasilan dari channel You Tube saya yang selalu ada.

Penghasilan dari channel You Tube saya, sebenarnya belum seberapa, belum banyak. Meskipun demikian, dengan niat ikhlas, sejak 2014 saya pergunakan sebagian untuk pembiayaan kucing-kucing tersebut. Dengan satu niat “Bersedekah”.

BACA JUGA : Mereka Menyebutnya "Malaikat" bagi Kucing Liar. Ketuk di sini

CHANNEL VIDEO YOU TUBE-ku https://www.youtube.com/channel/UCE_JiUTFZF1INI-QUdXwokw/videos


BACA JUGA : Wanita Penyayang Kucing. Ketuk di sini

CHANNEL VIDEO YOU TUBE-ku https://www.youtube.com/channel/UCE_JiUTFZF1INI-QUdXwokw/videos

Anak-anak kucing yang berada di tempat pembuangan sampah itu, kebanyakan karena dibuang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab kepada makhluk Allah. Karena kucing adalah makhluk hidup ciptaan Allah. Mengapa banyak orang yang tega (berbuat sadis) dengan membuang anak-anak kucing, memisahkan anak-anak kucing dengan induknya? Manusia ....

Anak-anak kucing yang dibuang di tempat pembuangan sampah tersebut oleh keluarga saya dibawa pulang untuk ditolong dengan diberi makan dan minum. Anak-anak kucing yang belum bisa makan dibelikan susu dan yang sudah bisa makan dibelikan makanan jadi pabrikan. Anak-anak kucing tersebut jumlahnya tidak sedikit, sehingga membutuhkan operasional juga. Belum lagi jika ada anak-anak kucing yang sakit.

Saudaraku, janganlah memisahkan anak-anak kucing dari induknya dengan membuang anak-anak kucing.

Jika menemukan kucing yang cedera (kakinya patah, tulang belakangnya patah, terkena virus) harus secepatnya ditangani, diobati sesuai tingkat cederanya.

Untuk kebutuhan kucing-kucing yang di rumah harus ada beberapa sangkar sebagai tempat kucing dan tempat (kandang) yang khusus untuk kucing-kucing tersebut.

Kami sekeluarga rela dan tulus hingga ikhlas memelihara kucing-kucing liar yang dibuang. Ini semua hanya semata mencari ridho, berkah, pahala dari Allah SWT.

Semoga dengan cara ini keluarga saya mendapatkan imbalan dari Allah dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.


Friday, February 15, 2019

Inilah 15 Fadhilah (Keutaman) Memelihara Kucing Di Rumah




Kucing merupakan salah satu hewan yang istimewa di dalam Islam sebab merupakan hewan peliharaan Nabi Muhammad SAW yang sangat disayangi. Semua makhluk yang diciptakan Allah di muka bumi ini tentunya mempunyai kegunaannya masing-masing seperti halnya dengan kucing. Kucing memiliki keistimewaan tertentu dan bagi orang yang memelihara kucing akan memperoleh pahala.

1. Menjadi Timbangan Kebaikan di Hari Kiamat

Seseorang yang memelihara kucing ataupun binatang lainnya dalam jalan Allah dengan penuh Iman pada Allah dan meyakini akan kebaikan yang diberikan Allah, maka kebaikan yang sudah diberikan pada hewan tersebut, memberi makan hewan tersebut dan bahkan kotorannya, kelak akan ditimbang sebagai kebaikan di hari kiamat.

2. Melatih Sikap Empati

Dengan memelihara kucing, maka akan menjadi latihan sifat empati pada seseorang dan anak kecil yang dalam masa perkembangannya dikelilingi oleh kucing, maka ia juga akan menjadi anak terlatih menjadi berempati dan penuh kasih sayang serta selalu memiliki pertimbangan atas apa yang dilakukan yakni memberikan dampak baik atau dampak buruk.

3. Mendapatkan Rahmat di Hari Kiamat

Seseorang yang menyayangi hewan seperti kucing dan hewan lainnya termasuk hewan sembelihan sekalipun, maka akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT di hari kiamat nanti. “Barangsiapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada Hari Kiamat.” (HR. Bukhari)

4. Mendapat Ampunan dan Ridha Allah

Dari Syeikh Dr.Muhammad Luqman dalam syarahnya di kitab Adabul Mufrod menyebutkan jika setiap muslim memang sudah dianjurkan untuk selalu berbuat baik pada semua hewan seperti kucing supaya nantinya bisa mendapat ampunan dan juga ridha dari Allah Ta’ala.

5. Merupakan Sedekah

Umat muslim sangat dianjurkan untuk memelihara, memberi makan dan juga minum pada hewan seperti kucing khususnya saat hewan tersebut sedang lapar dan haus sebab akan jadi berdosa jika harus membuat hewan tersebut menderita. Dengan memelihara kucing tersebut, maka sudah dijadikan sedekah bagi orang tersebut.



“Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuh-an yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah” (Bukhori, Muslim).

6. Dosa Diampuni

Seorang muslim juga sangat disarankan untuk menolong hewan khususnya pada hewan yang menderita termasuk hewan najis seperti anjing. Ini membuat umat muslim tidak memiliki pengecualian untuk menolong binatang seperti kucing dan hewan najis seperti anjing karena tujuannya sangat mulia yakni tidak membiarkan hewan tersebut menderita. Dengan memelihara kucing contohnya, maka perbuatan dosa orang yang menolong hewan tersebut akan diampuni.

“Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu). Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni”. (HR. Bukhari)

7. Tidak Memiliki Banyak Kuman

Seperti yang kita ketahui, hewan kucing tidak menyukai air. Apabila dilihat dari fakta, air merupakan wadah subur bertumbuhnya kuman. Inilah yang menyebabkan seluruh permukaan tubuh kucing tidak memiliki jenis kuman karena kucing merupakan hewan yang takut air. Ini membuat kucing diperbolehkan dipelihara dalam Islam karena tidak memiliki kuman di tubuhnya.

8. Kucing Bukan Hewan Najis

Allah sendiri sudah meniadakan najis pada kucing. Oleh karena itu meskipun kucing sudah memakan sesuatu yang najis seperti bangkai dalam jumlah sedikit ataupun banyak, maka menurut kemutraqan ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kucing tetap bukan hewan yang najis.

9. Melindungi dari Gigitan Serangga serta Tikus

Di abad ke-13, sebagai sebuah manifestasi penghargaan masyarakat Islam, rupa kucing dibuat sebagai ukurian cincin khalifah seperti patung, porselen dan bahkan sampai mata uang. Dalam dunia sastra pun, para penyair tidak ragu untuk membuat syair pada kucing peliharaanya yang sudah sangat berjasa untuk melindungi koleksi buku mereka dari tikus dan juga sejenis serangga lainnya.

10. Mempunyai Irama Serupa Dzikir Kalimah Allah

Seorang Sufi yang bernama Ibnu Bashad hidup pada abad ke 10 menceritakan jika suatu hari ia dan sahabat – sahabatnya sedang duduk di atas masjid Kota Kairo sambil menyantap makan malam. Saat kucing melewatinya, ibu Bashad memberikan sepotong daging pada kucing tersebut, akan tetapi kucing tersebut kembali lagi dan Bashad memberikan potongan daging kedua. Secara diam – diam, ibu Bashad mengikuti kucing tersebut sampai sebuah rumah kumuh dan ia melihat kucing tersebut memberikan sepotong daging tersebut pada kucing lain yang buta kedua matanya. kejadian tersebut menyentuh hatinya sampai ia menjadi seorang sufi sampai meninggal di tahun 1067.

Selain itu, juga terdapat cerita seorang sufi di Iraq bernama Shibli yang bermimpi jika segala dosanya terampuni sesudah ia menyelamatkan kucing dari bahaya. Selain itu juga, kaum sufi juga percaya jika dengkuran nafas kucing mempunyai irama yang serupa dengan dzikir kalimah Allah SWT.

11. Kegiatan Yang Disukai Allah SWT

Memelihara hewan peliharaan khususnya kucing dengan cara merawat dan menyayangi kucing tersebut menjadi tanggung jawab dan juga kewajiban kita sebagai majikan. Allah sendiri juga sangat menyukai seseorang yang memiliki rasa kasih dan penyayang pada hewan seperti kucing tersebut.

12. Mendapat Ganjaran Baik dan Syurga

Seseorang yang memelihara kucing juga akan mendapatkan pahala dari Allah berupa syurga sekaligus ganjaran yang baik sebab berarti kita sudah menolong hewan yang sedang menderita karena haus atau lapar tersebut.

13. Air Liur Kucing Adalah Suci

Dalam beberapa hadits. Nabi juga sudah menekankan jika air liur kucing tidaklah najis dan bahkan air bekas minum kucing bisa digunakan untuk wudhu sebab kucing dianggap sebagai hewan yang suci. “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

14. Perhiasan Rumah Tangga

Nabi SAW di saat pergi ke Bathhan daerah di Madinah berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana itu. Melihat keadaan itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Saat Nabi ditanya tentang kejadian itu, maka Beliau SAW menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

15. Disayangi Penghuni Langit

Di dalam sebuah hadits yang sudah diriwayatkan oleh HR.Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang penyayang maka juga akan disayangi oleh Allah. Sayangilah makhluk Allah yang ada di muka bumi, maka niscaya juga akan disayangi penghuni langit.


LARANGAN MENYIKSA KUCING DAN HEWAN

Agama Islam melarang umatnya menyakiti hewan, antara lain:

HR Bukhori :

Jangan mengurung binatang hingga mati.“Rasulullah SAW melarang mengurung (burung) hingga binatang itu mati.“ (HR. Bukhori, Muslim). “Seorang wanita akan disiksa, karena kucingnya dikurung sehingga mati, lalu dimasukkan orang itu kelak ke dalam neraka, karena kucing itu tidak diberikan makan maupun minum, dan tidak dibiarkannya memakan serangga”.


QS 005: 002

Jangan mengganggu binatang. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang- binatang dan juga binatang-binatang untuk qurban”

HR Bukhori

Jangan membunuh binatang untuk kesenangan .“Dosa-dosa yang paling besar yaitu:
1. Menyekutukan Allah dengan sesuatu. 

2. Membunuh yang bernyawa , kecuali yang dibenarkan menurut hukum Islam”.


QS, 006:038

“Datangnya agama membawa rahmat bagi seluruh alam, termasuk di dalamnya binatang. Agama Islam melarang kita memperlakukan binatang seenaknya, karena “Semua binatang adalah umat seperti kita”


Abu Dawud, hadits shahih

Dan ketika beliau melewati sarang semut yang telah dibakar, beliau bersabda, “Sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api selain Rabb (Tuhan) pemilik api.”

Shahih, HR al-Baihaqi

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a, ia berkata, Rasulullah saw. pernah melintas pada seseorang yang sedang meletakkan kakinya di atas badan hewan yang mau disembelih sementara ia sedang mengasah pisaunya dan hewan itu sendiri melihat apa yang dilakukan laki-laki itu. Lalu beliau bersabda, “Mengapa engkau tidak asah pisaumu sebelumnya. Apakah kamu hendak mematikannya dua kali?”


Dengan ulasan diatas, maka kita bisa mengetahui jika memelihara kucing bukanlah perbuatan yang tidak ada artinya, akan tetapi akan memberikan banyak pelajaran seperti layaknya ladang bersedekah, dimudahkannyanya rezeki dan juga salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW serta para Sahabat R.hum.

Subhannallah..


 Sumber Johor Network

Wednesday, September 16, 2015

Wanita Penyayang Kucing



Kesehariannya sebagai wiraswasta kecil-kecilan, bekerja di rumah dan sebagai ibu rumah tangga. Rumah wanita ini di Ponorogo. Nama wanita ini Umi Solekhah, usianya sudah setengah abad.
Diantara kesibukannya sebagai wiraswasta kecil-kecilan, wanita ini menyempatkan diri untuk memelihara kucing di rumahnya.
Ada sekitar 15 ekor kucing di rumahnya. Belum yang ada di tempat lain.
Kucing-kucing itu dibuatkan kandhang (kurungan) yang terbuat dari bambu, agar kucing-kucing tidak berkeliaran ke tempat yang jauh, tetapi sesekali kucing-kucing itu juga dilepas agar tidak jenuh.
Pernah suatu hari salah satu dari kucing miliknya sejak siang hingga malam tidak pulang. Apa yang terjadi? Wanita itu menangis, layaknya ditinggal pergi jauh oleh orang yang sangat ia sayangi.

Keistimewaan Kucing



Kucing adalah binatang yang sangat istimewa. Banyak orang yang menyukai kucing, karena kucing mempunyai keistimewaan yang tidak didapatkan pada binatang lain. 
Banyak yang meyakini bahwa Kucing adalah binatang yang penuh dengan fenomena.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dari hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Hasil penelitian kedokteran dan percobaan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.