Masyarakat di
Pulau Jawa sudah tidak asing dengan tokoh pewayangan Jawa yang bernama Harya
Suman yang tampan dari kerajaan Plasajenar. Harya Suman mempunyai 2 saudara
yaitu Gandara dan Dewi Gandari. Gandara dikenal sebagai raja di Plasajenar
menggantikan ayahandanya Suwala.
Pada suatu hari
raja Gandara mengajak kedua adiknya, Dewi Gandari dan Harya Suman pergi ke
kerajaan Mandura untuk mengikuti sayembara memperebutkan Dewi Kunti. Di
perjalanan Rombongan Gandara berpapasan dengan rombongan Pandu yang sedang
menempuh perjalanan pulang ke Hastina sambil membawa Dewi Kunti setelah
memenangkan sayembara di kerajaan Mandura.
Peperangan
antara Gandara dan Pandu tidak terelakkan karena Gandara ingin merebut Dewi
Kunti dari tangan Pandu. Gandara tewas di tangan Pandu. Gandari dan Harya Suman
dibawa oleh Pandu ke kerajaan Hastina.
Sesampainya
di Hastina Gandari diminta oleh Drestarastra, kakak Pandu untuk dijadikan
isteri. Gandari marah dan tidak suka dijadikan isteri Drestarastra, karena ia
ingin diperistri Pandu. Gandari sakit hati.
Karena kakaknya
sakit hati maka Harya Suman berjanji kepada kakaknya untuk melampiaskan sakit
hatinya dengan menciptakan permusuhan antara Kurawa, anak-anak Drestarastra
dengan para Pendawa, anak-anak Pandu.
Baca Juga : Makna Filosofis Tewasnya Sengkuni Oleh Bima
Baca juga : Jaminan (Pilihan) Pelaku Ghibah dan Fitnah
Baca juga : Sadarnya Pelaku Ghibah Dan Fitnah itu Di Akhirat
Baca juga : Kitab Bidayatul Hidayah (Terjemahan) Karya Imam Ghazali r.a (Satu Kali Mengghibah Dosanya = 30 kali Dosa Berzina. Halaman 19 - 20)
Baca juga : Episode Perjalanan Manusia
Baca juga : Fatwa MUI No. 24/ 2017, GHIBAH di Medsos Hukumnya HARAM
Baca juga : Undang- Undang Pencemaran Nama Baik
Baca juga : Menabur Benih Pasti Menuai
Baca juga : Jaminan (Pilihan) Pelaku Ghibah dan Fitnah
Baca juga : Sadarnya Pelaku Ghibah Dan Fitnah itu Di Akhirat
Baca juga : Kitab Bidayatul Hidayah (Terjemahan) Karya Imam Ghazali r.a (Satu Kali Mengghibah Dosanya = 30 kali Dosa Berzina. Halaman 19 - 20)
Baca juga : Episode Perjalanan Manusia
Baca juga : Fatwa MUI No. 24/ 2017, GHIBAH di Medsos Hukumnya HARAM
Baca juga : Undang- Undang Pencemaran Nama Baik
Baca juga : Menabur Benih Pasti Menuai
Harya Suman yang tampan
berubah menjadi Sangkuni yang berwajah jelek.
Karena kakaknya yang bernama
Gandari sudah dijadikan isteri Drestarastra maka Harya Sumanpun berambisi untuk
menjadi seorang patih di Hastina. Harya Suman selalu berusaha menyingkirkan
Gandamana sebagai patih di Hastina.
Hingga pada suatu hari Harya
Suman berhasil mengadu domba Raja Hastina, Pandu dengan murid Harya Suman yang
bernama Prabu Temboko (berwujud raksasa) dari kerajan Pringgadani.
Keteganganpun terjadi antara
kerajaan Hastina dengan kerajaan Pringgadani. Maka diutuslah patih Gandamana
dan Harya Suman sebagai duta perdamaian menuju kerajaan Pringgadani. Tetapi di
tengah perjalanan Harya Suman berhasil menjebak patih Gandamana dan patih
Gandamana masuk dalam perangkap Harya Suman. Harya Suman kembali ke kerajaan
Hastina dan melapor (memfitnah Gandamana) kepada Pandu bahwa patih Gandamana
telah berkhianat dan memihak kepada musuh. Raja Hastina, Pandu memutuskan untuk
mengangkat Harya Suman menjadi patih di Hastina.
Patih Gandamana berhasil
melepaskan diri dari perangkap Harya Suman dan bergegas kembali ke kerajaan
Hastina. Setelah patih Gandamana mengetahui bahwa dirinya telah dikhianati,
maka segera mencari Harya Suman. Harya Suman akhirnya diseret dan dihajar
habis-habisan oleh patih Gandamana sehinga wajahnya yang semula tampan berubah
menjadi sangat buruk, jelek.
No comments:
Post a Comment