Setiap hari, pagi pukul
04.30 WIB dan sore pukul 15.30 WIB berangkat dari rumahnya untuk memberi makan
kucing-kucing liar di banyak tempat. Tiap akan
berangkat, yang disiapkan dari rumah adalah nasi
(kurang lebih 2 kg beras). Pagi sekitar 2 kg, sore juga sekitar 2 kg, dengan
lauk ikan tongkol atau ikan bandeng goreng atau nila goreng ataupun ayam
goreng yang diiris kecil-kecil yang jumlahnya cukup banyak dan juga 2 botol aqua besar air putih untuk minum kucing-kucing liar ditambah better makanan jadi untuk kucing.
Diantara lokasinya di sekitaran Jalan
Ir. H. Juanda Ponorogo, jalan Singodimejo (jalan Baru Ponorogo), jalan Pacar
Ponorogo, jalan Ki Ageng Kutu Ponorogo, sekitaran Pasar Siman, jalan Teratai
Ponorogo bagian Timur (Siman), Lingkungan Sewatu Siman, Ponorogo, sekitaran belakang PCC Ponorogo (wilayah Mayak dan Bangunsari).
Jumlah tempat berkumpulnya
kucing-kucing jalanan (liar) yang diberi makan ini pernah dihitung dan mencapai 35 pos. Alah
maaaaaakkkkk ....
Ibu ini memberi makan kucing-kucing ini
sudah sekitaran 9 (sembilan) tahun, belum pernah berhenti atau libur sekalipun,
tiap pagi dan sore hari. Dengan penuh keikhlasan dan rasa kasih sayang kepada
kucing-kucing liar, ibu ini memberi makan, tanpa ada pamrih apapun, kecuali berharap
pahala dari Allah SWT. Subhanallah.
Selain memberi makan pada kucing-kucing
liar, jika di jalan menemukan kucing yang terluka, sakit atau mengalami cedera,
oleh ibu ini kucing tersebut dibawa pulang untuk diobati.
Kucing yang sakit diantaranya dapat dilihat di video di bawah ini.
Kucing ini matanya sakit sejak umur satu bulan. Hingga akhirnya kedua mata kucing ini copot, tetapi kucing ini masih hidup hingga sekarang. Sangat lincah.
Para pembaca yang budiman, janganlah
membuang kucing atau memisahkan anak-anak kucing dari induknya apa lagi
menyiksa kucing hingga terluka parah atau bahkan mati. Ketahuilah bahwa
kucing-kucing itu juga makhluk Allah yang perlu disayangi.
Jika dalam diri ada kasih sayang kepada sesama makhluk maka makhluk yang lainpun akan sayang kepada diri kita. Amin. Tetapi jika seseorang melakukan penyiksaan terhadap makhluk Allah maka Allah akan membalas terhadap perlakuan tersebut. Ingat, semua yang dilakukan manusia kepada siapapun, termasuk kepada kucing pasti kembali pada diri pelakunya. Tebarkan kasih sayang kepada sesama makhluk Allah.
Kucing di video di bawah ini terkena virus distemper sehingga menjadi kejang-kejang. Tetapi sekarang sudah sembuh dan hidup dengan sehat.
Hampir 10 tahun keluarga saya selalu memperhatikan
kucing-kucing liar yang ada di mana-mana. Jika menemukan kucing yang bermasalah
dan masih hidup, selalu dibawa pulang, untuk diobati. Jika ada yang cedera juga
dibawa pulang untuk diobati. Apabila tidak mampu mengobati, dibawa ke dokter
agar diobati, meskipun harus dengan biaya yang relatif banyak.
Keluarga saya ada yang memberi makan kucing-kucing liar yang
berada di jalanan. Entah kucing-kucing tersebut jumlahnya berapa, kami sudah
tidak bisa menghitung. Pernah ada hingga 35 pos tempat berkumpulnya
kucing-kucing yang diberi makan. Jika masing-masing pos ada 5 kucing, berarti
ada 165 ekor kucing yang harus diberi makan setiap hari, pagi dan sore. Pagi
jam 05.00 – 06.30, sore jam 16.00 -
17.30.
Untuk memberi makanan kucing-kucing liar yang berada di
jalanan dibutuhkan beras sekitar 3-4 kg, ikan tongkol seharga Rp. 50 ribu
setiap hari. Beras dan ikan tongkol tersebut hanya untuk kucing-kucing liar
yang ada di jalanan. Belum termasuk kucing-kucing yang ada di rumah, baik
kucing dewasa maupun anak-anak kucing yang ditemukan di tempat-tempat
pembuangan sampah.
Untuk mencukupi kebutuhan kucing-kucing tersebut,
alhamdulillah, ternyata Allah Maha Pemurah. Karena selalu ada rejeki datang
untuk keluarga dan kucing-kucing tersebut. Diantaranya adalah penghasilan dari
channel You Tube saya yang selalu ada.
Penghasilan dari channel You Tube saya, sebenarnya belum
seberapa, belum banyak. Meskipun demikian, dengan niat ikhlas, sejak 2014 saya
pergunakan sebagian untuk pembiayaan kucing-kucing tersebut. Dengan satu niat “Bersedekah”.
Anak-anak kucing yang berada di tempat pembuangan sampah
itu, kebanyakan karena dibuang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab
kepada makhluk Allah. Karena kucing adalah makhluk hidup ciptaan Allah. Mengapa
banyak orang yang tega (berbuat sadis) dengan membuang anak-anak kucing,
memisahkan anak-anak kucing dengan induknya? Manusia ....
Anak-anak kucing yang dibuang di tempat pembuangan sampah
tersebut oleh keluarga saya dibawa pulang untuk ditolong dengan diberi makan
dan minum. Anak-anak kucing yang belum bisa makan dibelikan susu dan yang sudah
bisa makan dibelikan makanan jadi pabrikan. Anak-anak kucing tersebut jumlahnya
tidak sedikit, sehingga membutuhkan operasional juga. Belum lagi jika ada
anak-anak kucing yang sakit.
Saudaraku, janganlah memisahkan anak-anak kucing dari
induknya dengan membuang anak-anak kucing.
Jika menemukan kucing yang cedera (kakinya patah, tulang
belakangnya patah, terkena virus) harus secepatnya ditangani, diobati sesuai
tingkat cederanya.
Untuk kebutuhan kucing-kucing yang di rumah harus ada
beberapa sangkar sebagai tempat kucing dan tempat (kandang) yang khusus untuk
kucing-kucing tersebut.
Kami sekeluarga rela dan tulus hingga ikhlas memelihara
kucing-kucing liar yang dibuang. Ini semua hanya semata mencari ridho, berkah,
pahala dari Allah SWT.
Semoga dengan cara ini keluarga saya mendapatkan imbalan
dari Allah dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Kucing merupakan salah satu hewan yang istimewa
di dalam Islam sebab merupakan hewan peliharaan Nabi Muhammad SAW yang sangat
disayangi. Semua makhluk yang
diciptakan Allah di muka bumi ini tentunya mempunyai kegunaannya masing-masing
seperti halnya dengan kucing. Kucing memiliki keistimewaan tertentu dan bagi orang yang memelihara kucing akan
memperoleh pahala.
1. Menjadi Timbangan Kebaikan di Hari Kiamat
Seseorang yang memelihara kucing ataupun binatang lainnya dalam jalan Allah
dengan penuh Iman pada Allah dan meyakini akan kebaikan yang diberikan Allah,
maka kebaikan yang sudah diberikan pada hewan tersebut, memberi makan hewan
tersebut dan bahkan kotorannya, kelak akan ditimbang sebagai kebaikan di hari
kiamat.
2. Melatih Sikap Empati
Dengan memelihara kucing, maka akan menjadi latihan sifat empati pada seseorang
dan anak kecil yang dalam masa perkembangannya dikelilingi oleh kucing, maka ia
juga akan menjadi anak terlatih menjadi berempati dan penuh kasih sayang serta
selalu memiliki pertimbangan atas apa yang dilakukan yakni memberikan dampak
baik atau dampak buruk.
3. Mendapatkan Rahmat di Hari Kiamat
Seseorang yang menyayangi hewan seperti kucing dan hewan lainnya termasuk hewan
sembelihan sekalipun, maka akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT di hari
kiamat nanti. “Barangsiapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan,
niscaya Allah akan merahmatinya pada Hari Kiamat.” (HR. Bukhari)
4. Mendapat Ampunan dan Ridha Allah
Dari Syeikh Dr.Muhammad Luqman dalam syarahnya di kitab Adabul Mufrod
menyebutkan jika setiap muslim memang sudah dianjurkan untuk selalu berbuat
baik pada semua hewan seperti kucing supaya nantinya bisa mendapat ampunan dan
juga ridha dari Allah Ta’ala.
5. Merupakan Sedekah
Umat muslim sangat dianjurkan untuk memelihara, memberi makan dan juga minum
pada hewan seperti kucing khususnya saat hewan tersebut sedang lapar dan haus
sebab akan jadi berdosa jika harus membuat hewan tersebut menderita. Dengan
memelihara kucing tersebut, maka sudah dijadikan sedekah bagi orang tersebut.
“Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah
(hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau
tumbuh-tumbuh-an yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau
binatang, maka baginya sebagai sedekah” (Bukhori, Muslim).
6. Dosa Diampuni
Seorang muslim juga sangat disarankan untuk menolong hewan khususnya pada hewan
yang menderita termasuk hewan najis seperti anjing. Ini membuat umat muslim
tidak memiliki pengecualian untuk menolong binatang seperti kucing dan hewan
najis seperti anjing karena tujuannya sangat mulia yakni tidak membiarkan hewan
tersebut menderita. Dengan memelihara kucing contohnya, maka perbuatan dosa
orang yang menolong hewan tersebut akan diampuni.
“Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati
karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, diikatnya dengan
kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu).
Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni”. (HR. Bukhari)
7. Tidak Memiliki Banyak Kuman
Seperti yang kita ketahui, hewan kucing tidak menyukai air. Apabila dilihat
dari fakta, air merupakan wadah subur bertumbuhnya kuman. Inilah yang
menyebabkan seluruh permukaan tubuh kucing tidak memiliki jenis kuman karena
kucing merupakan hewan yang takut air. Ini membuat kucing diperbolehkan
dipelihara dalam Islam karena tidak memiliki kuman di tubuhnya.
8. Kucing Bukan Hewan Najis
Allah sendiri sudah meniadakan najis pada kucing. Oleh karena itu meskipun
kucing sudah memakan sesuatu yang najis seperti bangkai dalam jumlah sedikit
ataupun banyak, maka menurut kemutraqan ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah kucing tetap bukan hewan yang najis.
9. Melindungi dari Gigitan Serangga serta Tikus
Di abad ke-13, sebagai sebuah manifestasi penghargaan masyarakat Islam, rupa
kucing dibuat sebagai ukurian cincin khalifah seperti patung, porselen dan
bahkan sampai mata uang. Dalam dunia sastra pun, para penyair tidak ragu untuk
membuat syair pada kucing peliharaanya yang sudah sangat berjasa untuk
melindungi koleksi buku mereka dari tikus dan juga sejenis serangga lainnya.
10. Mempunyai Irama Serupa Dzikir Kalimah Allah
Seorang Sufi yang bernama Ibnu Bashad hidup pada abad ke 10 menceritakan jika
suatu hari ia dan sahabat – sahabatnya sedang duduk di atas masjid Kota Kairo
sambil menyantap makan malam. Saat kucing melewatinya, ibu Bashad memberikan
sepotong daging pada kucing tersebut, akan tetapi kucing tersebut kembali lagi
dan Bashad memberikan potongan daging kedua. Secara diam – diam, ibu Bashad
mengikuti kucing tersebut sampai sebuah rumah kumuh dan ia melihat kucing
tersebut memberikan sepotong daging tersebut pada kucing lain yang buta kedua
matanya. kejadian tersebut menyentuh hatinya sampai ia menjadi seorang sufi
sampai meninggal di tahun 1067.
Selain itu, juga terdapat cerita seorang sufi di Iraq bernama Shibli yang
bermimpi jika segala dosanya terampuni sesudah ia menyelamatkan kucing dari
bahaya. Selain itu juga, kaum sufi juga percaya jika dengkuran nafas kucing
mempunyai irama yang serupa dengan dzikir kalimah Allah SWT.
11. Kegiatan Yang Disukai Allah SWT
Memelihara hewan peliharaan khususnya kucing dengan cara merawat dan menyayangi
kucing tersebut menjadi tanggung jawab dan juga kewajiban kita sebagai majikan.
Allah sendiri juga sangat menyukai seseorang yang memiliki rasa kasih dan
penyayang pada hewan seperti kucing tersebut.
12. Mendapat Ganjaran Baik dan Syurga
Seseorang yang memelihara kucing juga akan mendapatkan pahala dari Allah berupa
syurga sekaligus ganjaran yang baik sebab berarti kita sudah menolong hewan
yang sedang menderita karena haus atau lapar tersebut.
13. Air Liur Kucing Adalah Suci
Dalam beberapa hadits. Nabi juga sudah menekankan jika air liur kucing tidaklah
najis dan bahkan air bekas minum kucing bisa digunakan untuk wudhu sebab kucing
dianggap sebagai hewan yang suci. “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang
suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu
Dawud, dan Ibnu Majah).
14. Perhiasan Rumah Tangga
Nabi SAW di saat pergi ke Bathhan daerah di Madinah berkata, “Ya Anas, tuangkan
air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah
selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana
itu. Melihat keadaan itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum
lalu berwudhu.
Saat Nabi ditanya tentang kejadian itu, maka Beliau SAW menjawab, “Ya Anas,
kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak
ada najis.”
15. Disayangi Penghuni Langit
Di dalam sebuah hadits yang sudah diriwayatkan oleh HR.Muslim, Rasulullah SAW
bersabda, “Orang yang penyayang maka juga akan disayangi oleh Allah. Sayangilah
makhluk Allah yang ada di muka bumi, maka niscaya juga akan disayangi penghuni
langit.
LARANGAN MENYIKSA KUCING DAN HEWAN
Agama Islam melarang umatnya menyakiti hewan, antara lain:
HR Bukhori :
Jangan mengurung binatang hingga mati.“Rasulullah SAW melarang mengurung
(burung) hingga binatang itu mati.“ (HR. Bukhori, Muslim). “Seorang wanita akan
disiksa, karena kucingnya dikurung sehingga mati, lalu dimasukkan orang itu
kelak ke dalam neraka, karena kucing itu tidak diberikan makan maupun minum,
dan tidak dibiarkannya memakan serangga”.
QS 005: 002
Jangan mengganggu binatang. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
melanggar syi’ar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) binatang- binatang dan juga binatang-binatang untuk qurban”
HR Bukhori
Jangan membunuh binatang untuk kesenangan .“Dosa-dosa yang paling besar
yaitu:
1. Menyekutukan Allah dengan sesuatu.
2. Membunuh yang bernyawa , kecuali yang dibenarkan menurut hukum Islam”.
QS, 006:038
“Datangnya agama membawa rahmat bagi seluruh alam, termasuk di dalamnya
binatang. Agama Islam melarang kita memperlakukan binatang seenaknya, karena
“Semua binatang adalah umat seperti kita”
Abu Dawud, hadits shahih
Dan ketika beliau melewati sarang semut yang telah dibakar, beliau bersabda,
“Sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api selain Rabb (Tuhan)
pemilik api.”
Shahih, HR al-Baihaqi
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a, ia berkata, Rasulullah saw. pernah
melintas pada seseorang yang sedang meletakkan kakinya di atas badan hewan yang
mau disembelih sementara ia sedang mengasah pisaunya dan hewan itu sendiri
melihat apa yang dilakukan laki-laki itu. Lalu beliau bersabda, “Mengapa engkau
tidak asah pisaumu sebelumnya. Apakah kamu hendak mematikannya dua kali?”
Dengan ulasan diatas, maka kita bisa mengetahui jika memelihara kucing bukanlah
perbuatan yang tidak ada artinya, akan tetapi akan memberikan banyak pelajaran
seperti layaknya ladang bersedekah, dimudahkannyanya rezeki dan juga salah satu
sunnah Nabi Muhammad SAW serta para Sahabat R.hum.
Kesehariannya sebagai wiraswasta kecil-kecilan, bekerja di rumah dan sebagai ibu rumah tangga. Rumah wanita ini di Ponorogo. Nama wanita ini Umi Solekhah, usianya sudah setengah abad.
Diantara kesibukannya sebagai wiraswasta kecil-kecilan, wanita ini menyempatkan diri untuk memelihara kucing di rumahnya.
Ada sekitar 15 ekor kucing di rumahnya. Belum yang ada di tempat lain.
Kucing-kucing itu dibuatkan kandhang (kurungan) yang terbuat dari bambu, agar kucing-kucing tidak berkeliaran ke tempat yang jauh, tetapi sesekali kucing-kucing itu juga dilepas agar tidak jenuh.
Pernah suatu hari salah satu dari kucing miliknya sejak siang hingga malam tidak pulang. Apa yang terjadi? Wanita itu menangis, layaknya ditinggal pergi jauh oleh orang yang sangat ia sayangi.
Kucing adalah binatang yang sangat istimewa. Banyak orang yang menyukai kucing, karena kucing mempunyai keistimewaan yang tidak didapatkan pada binatang lain.
Banyak yang meyakini bahwa Kucing adalah binatang yang penuh dengan fenomena. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dari hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Hasil penelitian kedokteran dan percobaan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.