Laman

Showing posts with label Rasulullah. Show all posts
Showing posts with label Rasulullah. Show all posts

Saturday, January 21, 2017

Peringatan Rasulullah yang sekarang ini Terbukti oleh Zainudin MZ (alm)



Peringatan Rasulullah SAW
Umat Islam Yang Mayoritas Dipermainkan Minoritas
(Kondisi Sosial Umat Islam)
Oleh : Zainudin MZ (Alm)
Peringatan Rasulullah

Pada suatu hari, seketika sedang berkumpul dengan para sahabat, Rasululloh pernah memberikan peringatan, beliau bersabda : “Pada suatu saat nanti, akan datang di tengah-tengah kamu wahai umat Islam dimana orang-orang lain di sekeliling kamu akan bersatu mengerubungi kamu seperti bersatunya orang-orang mengerubungi makanan di atas meja hidangan. Akan datang suatu saat nanti dimana kondisimu dikepung sedemikian rupa yang barat mau menerkam, yang timur mau menghantam, yang selatan mau menginjak-injak yang utarapun akan menjelajah. Kondisimu seperti makanan di atas meja hidangan”.

Sebagian sahabat merasa heran dan terkejut lalu mereka bertanya “Apakah jumlah kami pada waktu itu sedikit ya Rasul, kami sampai dikepung sedemikian rupa?”
Beliau menjawab :”Sama sekali tidak, kamu tidak sedikit pada saat itu bahkan jumlahmu sangat banyak, kamu adalah mayoritas, tetapi keadaanmu saat itu persis seperti buih di lautan, banyak tetapi centang-perenang, banyak tetapi tidak punya daya dan kekuatan, banyak tapi dipermainkan gelombang lautan, dihempaskan ke tepian pantai tanpa punya makna dan arti. Kondisimu pada saat itu kuantitas yang tanpa kualitas. Sehingga orang lain enak saja mengepung kamu, akidahmu didangkalkan, dibanjiri dengan peradaban dan kebudayaan yang menjauhkan dari agama, dari segi maksiat dan munkarot, seluruhnya mengepung sampai kita melepaskan nilai-nilai Islam kita ini. Dan celakanya, sambung Beliau, akan dicabut kehebatanmu di mata musuh-musuhmu. Sehingga pada saat seperti itu, orang lain  memandangmu, umat Islam enteng saja, remeh saja, tidak ada apa-apanya. Sudahlah pokoknya umat Islam sikat saja, umat Islam enteng, umat Islam kecil, umat Islam tidak ada apa-apanya". 
Alangkah ironinya, alangkah menyedihkannya, memilukan dan sekaligus memalukan. Umat yang mayoritas ini dipermainkan oleh yang minoritas. Umat yang jumlahnya terbesar, terbanyak bahkan konon menurut catatan sampai 90 persen tapi dipermainkan oleh mereka kelompok-kelompok kecil ini. 
Pada saat itu di hatimu dicampakkanlah penyakit wahal. Sahabat kemudian bertanya : ”Apakah penyakit wahal itu ya Rasul ?”. Beliau menjawab : “Penyakit wahal itu tidak lain terlalu cinta kepada dunia dan terlalu takut kepada mati. Materialistis dan takut resiko. Dua penyakit inilah yang menyebabkan, walaupun umat ini mayoritas tapi dipermainkan oleh yang minoritas. Walaupun dia golongan terbesar tapi nasibnya seperti makanan di atas meja makan. Dari segala macam penjuru mau menghantam dia.

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia, ini merupakan analisa sosial bahwa pada suatu saat nanti akan terjadi di tengah-tengah umat dimana kita dihantam dan diserbu dari segala macam penjuru. Akidah didangkalkan, peradaban dan kebudayaan dirusak. Makanan dan minuman diracuni, pakaian ditelanjangi  dan lain sebagainya sampai kita melepaskan nilai Islam yang kita cintai ini. Kondisi sosial ini suatu saat akan datang kepada kita.
Demikian analisa dan peringatan dari Rasulillah SAW.

Dan benar, terbukti, kondisi seperti itu kini telah terjadi. Al Qur'an dilecehkan, Al Qur'an dinistakan. Banyak kaum Ulama yang dianiaya, difitnah dan disudutkan. Agama Islam telah dihina.
Sementara banyak juga orang-orang Islam yang larut dengan kepentingan minoritas. Banyak orang Islam yang punya kewenangan terjangkiti penyakit wahal. Penyakit yang takut terkena resiko jika bersikap sesuai agamanya, Islam. Banyak yang lebih mementingkan duniawinya dibanding akhiratnya, karena mereka mementingkan materialistisnya.

Download
Surat Al Maidah Ayat 51
Ayat-Ayat Al Qur'an Yang Mengharamkan Memilih Pemimpin Non Muslim

Saturday, June 27, 2015

Mukjizat Rasulullah Muhammad SAW : Air Memancar Dari Jari Jemari



Keluarnya air dari jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan salah satu bukti kebenaran risalah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kejadian itu disaksikan oleh banyak orang dan terjadi diluar kemampuan manusia.

Di antara hadits yang menerangkan peristiwa itu, ialah seperti diceritakan oleh sahabat Anas bin Malik yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim: “Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ketika itu waktu Ahsar telah tiba. Lalu manusia mencari air untuk berwudhu, tetapi tidak memperolehnya. Lalu ada seseorang membawakan air untuk berwudhu. Maka beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana tempat air itu, dan menyuru semua orang berwudhu dari situ.” Anas bin Malik Radiyallahu Anhu berkata: “Saya melihat air keluar dari jari-jari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga semua orang dapat berwudhu dengan air itu.” (HR. Bukhari, 3573, dalam kitab Manaqib, Bab: Alamat Nubuwwah fil-Islam, dan Muslim, 2279)

Pada suatu hari saat peperangan Hudaibaiyyah, orang-orang mengalami kehausan. Mereka tidak mendapatkan air untuk minum dan berwudhu kecuali sedikit yang ada di wadah minum Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu, lalu manusia berebut untuk mendapatkan air karena sangat sedikitnya air, sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah yang terjadi dengan kalian?” Mereka menjawab, “Kami tidak memiliki air untuk berwudhu dan minum melainkan yang engkau miliki.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di sebuah tempat, lalu air memancar dari jari-jari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti mata air. Kemudian kamipun minum dan berwudhu.
Kemudian perawi hadits, Salim bin Abi Ja’d bertanya kepada Jaabir bin Abdillah: “Berapakah jumlah kalian?” Jaabir menjawab, “Seandainya jumlah kami seratus ribu, pastikan akan mencukupi. Akan tetapi jumlah kami hanya lima ratus orang).” (HR. Al-Bukhari no. 3576, dan Muslim no. 1856)

Qadhi Iyadh berkata, “Kisah yang diriwayatkan oleh orang-orang yang tsiqah (dipercaya) ini dari kalangan jamaah yang banyak, sanadnya sampai kepada para sahabat. Dan peristiwa itu terjadi di tempat-tempat berkumpulnya sebagian mereka, di tempat keramaian, dan di tempat berkumpulnya pasukan perang. Tidak ada satu pun yang mengingkari perawi tersebut. Sehingga hal ini merupakan sebuah tambahan yang menjelaskan tentang kenabiannya.” (Fathul-Bari, 6/676)

Ibnu Abdil Barr menukil perkataan Imam Al-Muzani, bahwasanya ia berkata: “Keluarnya air dari jari-jemari Rasulullah itu merupakan mukjizat yang lebih agung ketimbang keluarnya air dari batu ketika Nabi Musa memukulkan tongkatnya yang kemudian memancarkan air darinya. Karena keluarnya air dari batu merupakan perihal yang telah dimengerti dan dikenal, berbeda dengan keluarnya air di antara daging dan darah.” (Fathul-Bari, 6/677)


Sumber : Taman Surga